Kefakiran dan kehinaan adalah dua keadaan yang sering kali saling berkaitan dan dapat menjadi ujian berat dalam kehidupan seorang Muslim. Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan terbaik bagi umat Islam, sering kali mengajarkan kepada para sahabatnya untuk memohon perlindungan kepada Allah dari kondisi tersebut. Beliau juga memberikan contoh melalui doa-doa yang penuh makna agar umatnya selalu berada dalam perlindungan dan rahmat-Nya.
Berikut do’a untuk dijauhkan dari kefakiran dan kehinaan
اللّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ، وَالْقِلَّةِ، وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أو أُظْلَمَ
Allahumma inni a’uudzu bika minal faqri wa a’uudzu bika minal qillati wadz dzillati wa a’uudzu bika an azhlima au uzhlama
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, dari sedikitnya (rezeki), dari kehinaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari menzalimi atau dizalimi.”
Doa tersebut diambil dari Hadits Sunan An-Nasa’i No. 5365 – Kitab Meminta perlindungan.
Sanad Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh beberapa perawi, termasuk Abu Hurairah. Dalam riwayat ini, disebutkan perbedaan riwayat (khilaf) dari Al-Awza’i. Hal ini menunjukkan adanya variasi dalam penyampaian teks doa oleh perawi yang berbeda.
Makna Doa:
- Kefakiran (الفقر): Nabi Muhammad SAW memohon perlindungan dari kefakiran, karena kondisi tersebut bisa membawa seseorang kepada ketergantungan pada manusia lain dan menjauhkan dari ketaatan kepada Allah.
- Sedikitnya rezeki (القِلَّة): Permohonan ini mencakup perlindungan dari sedikitnya harta, kemampuan, atau peluang yang dapat membatasi seseorang dalam beribadah dan membantu orang lain.
- Kehinaan (الذِّلَّة): Nabi meminta agar Allah menjaga kehormatan dan martabatnya, serta tidak menjadi rendah di mata manusia.
- Kezaliman (أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ): Doa ini mencakup permohonan agar dijauhkan dari perbuatan zalim kepada orang lain, serta dari tindakan orang lain yang menzalimi dirinya.
Konteks Doa: Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa ini agar umat Islam selalu mengandalkan Allah dalam menghadapi kondisi yang sulit. Kefakiran, sedikitnya rezeki, dan kehinaan dapat menjadi ujian berat yang memengaruhi iman dan kehidupan seseorang.
Pelajaran dari Hadis
- Berlindung dari Kondisi yang Memperlemah: Doa ini mengajarkan kita untuk memohon perlindungan Allah dari kondisi yang dapat melemahkan iman dan martabat.
- Kesadaran terhadap Bahaya Kezaliman: Pentingnya menghindari perilaku zalim kepada orang lain, karena kezaliman akan membawa akibat buruk di dunia dan akhirat.
- Kebergantungan pada Allah: Seorang Muslim hendaknya menyadari bahwa hanya Allah yang mampu menjaga dan memberikan solusi dari segala bentuk kesulitan.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari doa ini dan menjadikannya sebagai bagian dari amalan harian kita.